Sabtu, 02 November 2013

Cara Memanagemen Waktu untuk Menata Niat

Oleh: Ibnur Rusi*
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecualj orang-orangya yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat mensihati supaya menetapi kesabaran.’’  (QS. Al-Ashr: 1-3)

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT marilah senantiasa kita ucapkan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada-Nya karena kita masih diberikannya kesempatan untuk tetap berada dalam naungan Islam. Alhamdulillah, sekali lagi marilah kita haturkan kehadirat-Nya tidak lain karena Ia masih berkenan memberikan salah satu nikmat dan sekian banyaknya nikmat yang kita terima, yaitu nikmat masih diberikannya kita kesempatan untuk dapat menghirup udara segar dengan sisa umur yang ada, dan juga masih diberikannya kita kesempatan untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari di bumi yang kita tumpangi ini.

Alhamdulillah sholawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rosul agung, nabiyullah Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau kita dapat merasakan indahnya Islam, manisnya Iman dengan tuntunan yang beliau berikan. Marilah selalu kita lantunkan sholawat kepada beliau dalam bentuk nyanyian dan lantunan indah, sebagai bentuk rasa terima kasih kita karena berkat beliau, Allah SWT menjadikan kita sebaik-baiknya ummat dikarenakan beliau adalah sebaik-baiknya rosul. Shollu ‘alan nabi Muhammad…! 
Pembaca yang dirahmati Allah SWT. Di hari Allah yang penuh dengan keistimewaan ini marilah sejenak kita renungkan bersama, kita coba ingat satu per satu hal apa saja yang telah kita lakukan selama sam minggu yang lalu, satu bulan yang lalu, atau bahkan satu tahun yang lalu. Bagaimana kita memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan kepada kita semua. Bagaimana kita mengatur waktu sehingga hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit yang kita lewati benar-benar bermanfaat bagi kita, dan juga tentunya bagi orang lain.


Sebenarnya, telah banyak kita dengar atau bahkan sering kita ucapkan nasehat-nasehat bijak yang mengatakan  bahwa “Waktu adalah emas” dan “waktu bagaikan pedang, jika kita tidak bisa megendalikannya maka waktu akan memotong kita,” dan masih banyak lagi nasehat-nasehat lain terkait dengan waktu. Bahkan Allah SWT juga menggunakan kata masa (waktu) dalam firman-Nya, “Wal Ashr” (demi waktu). Sunggu begitu besar kedudukan waktu, begitu besar pula peranan waktu dalam kehidupan kita. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita telah benar-benar memanfaatkan waktu yang Allah berikan kepada kita dengan baik? Bagaimana dengan keadaan waktu kita untuk hidup yang telah Allah berikan kepada kita, apakah telah benar-benar kita gunakan dengan sebaikb-baiknya?. Apakah kita telah benar-benar bemiat mengatur waktu untuk memperojeh pahala dari-Nya?
Saudaraku, marilah bersama-sama kita introspeksi diri kita masing-masing.! Manajemen waktu sangatlah penting di zaman sekarang ini. Manusia dengan berbagai macam kesibukanannya harus dapat mengatur waktu-nya dengan sebaik mungkin, teliti, dan juga cermat. Ia harus bisa berbuat adil untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya. Ia harus bisa mengatur waktu kapan ia belajar, kapan ia mengajar, kapan ia mengaji, kapan ia bermain, dan kapan ia bersenda gurau. Janganlah kita biarkan waktu terbuang begitu saja, hanya untuk mengisi hal-hal yang tidak berguna, karena seperti yang kita ketahui betapa besar kedudukan waktu di sisi Allah SWT, terlebih lagi disisi manusia.
Pembaca budiman yang dirahmati AlIah SWT. Setelah kita sudah berusaha untuk
mengatur waktu-waktu kita sehingga mampu dan dapat tertata rapi, runtut dan terarah, bukan berarti pekerjaan kita sudah selesai. Masih banyak lagi pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, salah satunya adalah bagaimana kita mengatur waktu yang telah di berikan kepada kita agar bermanfaat bagi kita dan juga orang lain. Bagaimana kita menjadwal waktu-waktu kita agar mampu mendatangkan nilai plus disisi Allah.

Cara Menata Atau Management Waktu

Caranya adalah Menata niat. Mungkin ini adalah salah satu jawaban dari apa yang kita fikirkan tadi. Seseorang yang akan memiliki nilai plus disisi Allah adalah meraka yang mampu mengatur dan menggunakan waktu mereka dengan sebaik mugkin dengan dasaran niat kebaikan (amal sholeh). Yakni mereka yang bisa mengisi waktu-waktu mereka dengan kebaikan, membantu orang tua, mengaji Al-Qur’an, belajar agama, mengikuti pengajian dan lain sebagainya. Juga mereka yang mampu menata niat atas apa yang mereka kerjakan, karena bisa saja dua orang yang sama-sama hadir dalam satu majlis ilmu memilikj nilai yang yang berbeda di sisi Allah SWT. Hal ini tidak lain karena adanya unsur niat yang berbeda diantara mereka berdua.
Seorang pelajar haruslah bisa menata niat bahwa kedatangan mereka ke sekolah adalah untuk menuntut ilmu, menerima ilmu dari guru, dan bukan hanya ingin bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya saja. Demikian pula seorang pendidik, seorang pendidik haruslah memiliki niat dan keyakinan bahwa apa yang akan ia sampaikan pasti berguna bagi peserta didiknya dan bermanfaat untuk masa depan mereka, yang tentunya juga niatan tersebut dibarengi dengan niatan Lillahi Ta’ala. Ayo marilah bersama-sama kita tata niat kita mulai sekarang juga dengan baik dan benar dalam segala tindakan dan tingkah laku kita.
Marilah kita raih nilai plus dari Allah SWT berupa pahala dengan senantiasa berbuat adil meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan cara mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.  Akhirnya, Marilah bersama-sama kita berdo’a semoga Allah SWT senantiasa menjadikan kita sebagai hamba yang selalu patuh dan ta’at kepada-Nya, senantiasa bertaqwa kepada-Nya, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mampu berbuat adil dengan meletakkan sesuatu pada tempatnya. Semoga Allah SWT mema’afkan kita atas segala kesalahan dan kekhilafan yang kita lakukan, baik yang disengaja atau pun yang tidak kita sengaja. Semoga Allah SWT memberikan hidayah-Nya serta memberikan umur panjang kepada kita, sehingga disisa umur kita ini kita masih bisa berbuat kebaikan dan menyesali kesalahan yang telah kita perbuat dengan Taubatan Nasu

Dan SemogaAllah SWT senantiasa dan selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat terus berada dalam koridor dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh-Nya. Dan tak lupa pula kita berdo’a semoga kita dapat bertemu dengan kekasih-kekasih-Nya, terlebih bertemu dan berdua dengan kekasih khusus-Nya, Sayyidul Anbiyaa’ Wal Mursalin, baginda nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita diberikan kemampuan untuk bisa menatap wajah beliau dan mampu berjalan mengikuti langkah beliau. Amin Yaa Robbal ‘Alamin…!
 
*Penulis adalah santri Pondok Pesantren Miftahui Huda Malang, Jawa Timur.


Editor & Kolektor Masterkims kunjungi www.mastertrick-s.blogspot.com untuk mencari referensi lainnya terimakasih.!
Upss tinggalkan komentar atau isi buku tamu dulu ya?
Untuk e-book format Microsoft word 
http://masterkimss.blogspot.com/search/label/Tausiyah%20Agama

0 komentar:

Posting Komentar

Tuliskan komentar sahabat mastertricks yang sopan, yang tidak mengandung unsur penipuan dan sebagainnya.

Terjemah Bahasa